METODE UNTUK MENGKONVERSI SISTEM
1. Konversi Langsung (Direct Conversion)
Konversi
ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan
sistem baru.
Pendekatan
atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :
■
Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain
■
Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai
■
Sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana atau keduanya
■
Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara
sistem-sistem tersebut tidak berarti.
2.
Konversi Paralel (Parallel
Conversion)
Pada
konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui
masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem
lama, maka sistem lama segera dihentikan.
Konversi
Paralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi
secara serentak untuk beberapa periode waktu, kebalikan dari konversi langsung.
Ketika
proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang-orang
pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan peninjauan berkala
dengan personel operasi dan pemakai untuk mengetahui kinerja sistem tersebut.
Mereka harus menentukan tanggal atau waktu penerimaan dalam tempo yang wajar
dan memutus sistem lama.
3.
Konversi Bertahap {Phase-In
Conversion)
Konversi
dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari system lama dengan sistem baru.
Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan
yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi
untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini,
akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini
lebih aman daripada konversi langsung.
4. Konversi Pilot (Pilot Conversion)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem
baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika
konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain.
Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.
Selain
berfungsi sebagai tempat pengujian (test sité), sistem pilot juga
digunakan untuk melatih pemakai seluruh organisasi dalam menghadapi
lingkungan “live” (hidup atau sebenarnya) sebelum system tersebut
diimplementasikan di lokasi mereka sendiri.
METODE UNTUK MENGKONVERSI FILE DATA YANG ADA
Ada dua metode dasar yang bisa digunakan untuk menjalankan konversi file :
-
- Konversi File
Total dapat digunakan bersama dengan semua metode konversi file sistem di atas.
- Konversi File
Gradual (sedikit demi sedikit) terutama digunakan dengan metode paralel dan
phase-in. Dalam beberapa contoh, ia akan bekerja untuk metode pilot. Umumnya
konversi file gradual tidak bisa diterapkan untuk konversi sistem langsung.
Konversi File Total
Jika
file sistem baru dan file sistem lama berada pada media yang bias dibaca
komputer, maka bisa dituliskan program sederhana untuk mengkonversi file dari
format lama ke format baru. Umumnya pengkonversian dari satu sistem komputer ke
sistem yang lain akan melibatkan tugas-tugas yang tidak bisa dikerjakan secara
otomatis.
Dengan menggunakan klasifikasi file berikut, perlu diperhatikan jenis
prosedur kendali yang digunakan selama konversi :
-
File Master
Ini adalah file utama dalam database. Biasanya paling sedikit satu file
master diciptakan atau dikonversi dalam setiap konversi sistem.
-
File Transaksi
File ini selalu diciptakan dengan memproses suatu sub-sistem individual di
dalam sistem informasi. Akibatnya, ia harus dicek secara seksama selama
pengujian sistem informasi.
-
File Indeks
File ini berisi kunci atau alamat yang menghubungkan berbagai file master.
File indeks baru harus diciptakan kapan saja file master yang berhubungan
dengannya mengalami konversi.
-
File Tabel
File ini dapat juga diciptakan dan dikonversi selama konversi sistem. File
tabel bisa juga diciptakan untuk mendukung pengujian perangkat lunak.
-
File Backup
Kegunaan file backup adalah untuk memberikan keamanan bagi database apabila
terjadi kesalahan pemrosesan atau kerusakan dalam pusat data. Oleh karenanya,
ketika suatu file dikonversi atau diciptakan, file backup harus diciptakan.
Konversi
File Gradual
Record-record akan dikonversi hanya ketika mereka menunjukkan beberapa
aktivitas transaksi. Record-record lama yang tidak menunjukkan aktivitas tidak
pernah dikonversi. Metode ini bekerja dengan cara berikut :
Suatu transaksi diterima dan dimasukkan ke dalam sistem.
Program mencari file master baru (misalnya file inventarisasi atau file
account receivable) untuk record yang tepat yang akan di update oleh transaksi
itu. Jika record tersebut telah siap dikonversi, berarti peng-update-an record
telah selesai.
Jika record tersebut tidak ditemukan dalam file master baru, file master
lama diakses untuk record yang tepat, dan ditambahkan ke file master baru dan
di update.
Jika transaksi tersebut adalah record baru, yakni record yang tidak
dijumpai pada file lama maupun file baru (misalnya, pelanggan baru), maka
record baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru.
Sumber : http://sutarna.blogstudent.mb.ipb.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar